24 August 2016

Hal Berikut Ini Dapat Menguras Kantong Gamer Secara Perlahan

Kamu seorang gamer? Tentunya ada saja hal yang memerlukan uang dalam game. Beberapa gamer mungkin dapat mengelola keuangannya dengan sangat baik, tetapi tentu ada kalanya hal-hal yang dianggap kecil dapat menjerumuskan gamer itu sendiri kedalam krisis keuangan yang tentu saja sangat merepotkan. Untuk itu, sebagai gamer kamu harus selalu berhati-hati pada hal sekecil apapun yang dapat menjerumuskan kedalam krisis keuangan. Berikut beberapa hal diantaranya yang dapat memeras kantong gamer secara perlahan, namun pasti.


1. Membeli cash game tidak beraturan
Sewajarnya, kebanyakan game online belakangan mengharuskan kamu bermain "pay to win", dengan kata lain agar mendapat kemampuan yang hebat kamu harus menggunakan uangmu. Tetapi, jika kamu melakukannya secara tidak beraturan, kamu akan kewalahan nantinya. Tidak beraturan yang dimaksud adalah ketika kamu terpancing oleh promosi-promosi dan diskon "sesat" oleh pengembang. Dimana menawarkan item-item atau senjata, bahkan kostum dalam harga fantastis dan waktu pembelian terbatas. Yang mana pada akhirnya kamu akan selalu terpikat pada hal seperti itu, dan lama-kelamaan uangmu akan habis terkuras hanya untuk barang yang tidak sepenuhnya kamu butuhkan yang kemudian memenuhi inventory saja. Sebaiknya, jika kamu ingin menggunakan uangmu dalam bermain game, gunakan untuk membeli perlengkapan yang diperlukan saja. Bila ada beberapa senjata atau barang yang bisa kamu craft, maka lebih baik kamu melakukan craft daripada membelinya.

2. Gacha is evil, gacha tidak menjanjikan kekayaan
Di berbagai game, banyak sekali yang menyediakan fitur gacha. Ya, fitur yang bisa dibilang fitur "setan" yang menyesatkan. Terlebih, untuk menggunakan atau memainkan gacha, kamu memerlukan modal uang yang cukup banyak hanya untuk mendapatkan item-item yang tidak pasti, isitilahnya, "beli kucing dalam karung". Untuk mendapatkan item bagus dalam gacha bukanlah perkara mudah, bahkan persentasenya bisa dibilang sangat kecil. Semisal ada 5 barang dengan grade berbeda dalam 1 gacha, sebut saja diamond, gold, silver, copper, ore. Maka persentase untuk mendapatkannya adalah kira-kira 40% untuk ore, 30% unuk copper, 20% untuk silver, 8% untuk gold, dan 2% untuk diamond. Dengan kata lain, untuk mendapatkan item dengan grade terbaik, kamu harus mencoba gacha beulang kali demi persentase yang hanya sebesar 2%. Namun, bahkan dengan sistem seperti itu sekalipun, banyak gamer yang malah semakin ketagihan dan penasaran untuk terus mencoba gacha, sehingga tanpa sadar bahwa uang sudah tidak adalagi sepeserpun dalam kantong.

3. Membeli action figur atau mainan
Banyak sekali pengembang game yang menyediakan action figur atau kerap disapa mainan sebagai sarana promosi dan memuaskan pelanggan. Action figur yang dijajahkan oleh pengembang game tentunya merupakan karakter-karakter dalam game tersebut, yang mana akan memikat para pemainnya untuk dapat dibawa pulang. Namun tunggu dulu, kelakuan "khilaf" seperti ini bukanlah hal yang baik, karena untuk mendapatkannya kamu harus merogoh kocek yang cukup dalam. Ditambah "kelakuan jahat" si pengembang, yang terus-menerus mengeluarkan action figur lainnya dengan style berbeda dan lebih menarik dari yang sudah kamu beli, membuat kamu ingin membeli lag, lagi, dan lagi hingga semua uangmu terkuras habis dan tidak menyisakan untuk makan sekalipun.

4. Memborong game saat ada diskon
Siapa sih yang tidak tertarik dengan diskon? Di situs-situs dan penyedia layanan game, kerap melakukan diskon pada waktu tertentu untuk game-game yang dijajahkannya. Melihat hal itu, sudah merupakan kepuasan tersendiri bagi seorang gamer untuk dapat memiliki game kualitas atas dengan harga terjangkau, dan tentunya bukan versi pak tani. Namun karena terhasut oleh diskon, si gamer ini malah terlalu asyik hingga terhasut untuk memborong game-game yang mendapat diskon dengan alasan "sayang jika tidak dibeli, lagi diskon", yang akhirnya hanya akan menyisakan sedikit saja uangmu atau bahkan habis, dengan game-game yang bertumpukan dalam perangkatmu, yang mana pula akhirnya tidak dimainkan dan terbengkalai untuk waktu yang lama.

5. Terlalu sering bermain game
Ternyata jika kamu terlalu sering bermain game itu sendiri dapat menguras kantong. Bagaimana tidak? Jika kamu memainkan game online, dan dengan jangka waktu yang lama maka minimal kamu membutuhkan biaya yang cukup besar untuk koneksi internet, atau membayar pada warnet jika kamu bermain di warnet. Bahkan tidak hanya berhenti disana, bahkan game offline sekalipun, masih memerlukan biaya listrik yang cukup untuk menyalakan komputer atau konsol game kamu. Baiknya untuk dibatasi waktu bermainnya, karena bagaimanapun, bermain game secara berlebihan tidaklah baik untuk kesehatan baik fisik maupun mental.

Menerut kamu, yang mana yang sering kamu jumpai dalam keseharian sebagai gamer? Atau kamu memiliki pengalaman berbeda yang jyga menguras kantong? Bisa diceritakan pada kolom komentar.

1 comment:

Pengunjung yang baik selalu meninggalkan komentar.
Komentarlah yang baik dan sopan sehingga tidak memicu keributan.